Kanjeng Nabi dawuh : mencari kaweruh (ngelmu) adalah kewajiban (kebutuhan) bagi setiap muslim dan muslimah. Dan pencari ilmu akan di mintakan maaf oleh semua mahluk allah sampai ikan dilaut pun ikut mendoakan.
Saya sengaja memakai kitab karya mbah hasyim asyari “adab alim wal mutaallim” (akhlak seorang guru dan murid) sebab beliau adalah pendiri organisasi terbesar di dunia yakni NU. Sebab ramainya islam di nusantara terutama di langgar-langgar adalah termasuk jasa beliau.
Melalui kiai-kiai langgar inilah islam jadi maju, berkembang dan tidak mudah roboh. Islam yang pusatnya ada di desa-desa dan perdukuhan.
Kiai langgar, meskipun ilmunya pas-pasan, namun itu cukup untuk menjadikan semarak islam di tingkat musola. Memang islam adalah agama yang mudah dan tidak perlu dipersulit. Cukup solat lima waktu dan menahan diri untuk tidak melakukan dosa besar, sudah bisa jadi tiket ke surga.
Dalam hadis diatas, kanjeng nabi mengumumkan bahwa orang islam yang sejati seharusnya haus akan ilmu. Sebab dengan ilmu, islam menjadi agama yang membawa kemajuan, perubahan, dan kesejahteraan sebagaimana yang telah dibuktikan Nabi ketika membangun masyarakat Madinah dan Makkah.
Maka tak aneh jika ada orang islam kok mau menyisihkan waktunya untuk mengaji, maka seluruh mahluk di muka bumi ini iku mendoakanya, termasuk ikan-ikan di lautan. Sebab dengan pencerahan ilmu tersebut manusia akan peduli pada lingkunganya, hutan, laut, gunung dan semua mahluk ciptaan Tuhan.
Mencari ilmu bukan hanya menghasilkan pengetahuan dan pengalaman, akan tetapi juga memenuhi kebutuhan akal dan hati.
Sebagaimana tubuh butuh makan dan minum, hati dan pikiran pun butuh makan dan minum.
Nah, makanan dan minumanya tak lain adalah ilmu yang bersumber dari mata air al quran dan sunnah nabi.
Sebab ilmu itulah yang memberikan informasi akan kesejatian hidup dan keberlangsungan kehidupan setelah kematian.
Ilmu agama memberikan ketenangan dan pemahaman akan rahasia sangkan paraning dumadi , yakni pengertian tentang asal muasal kehidupan manusia serta hubunganya dengan alam semesta. Dari mana asal kita (sangkan) , mau kemana kita (paran), dan untuk apa kita hidup (dumadi).
Porong 29 agustus 2021