Islam adalah agama bagi seluruh alam. Bukan hanya untuk bangsa Arab, tapi bagi seluruh umat manusia hingga hari kiamat. Hal ini ditunjukkan pada awal perjalanan Rasulullah Shallah alaih Wasallam sebagai penyeru utamanya. Berbeda dengan Nabi-Nabi yang lain, yang pengikut dan target dakwahnya terbatas pada tempat dan orang tertentu.
Terbukti para sahabat Nabi sebagai delegasi-delegasi dakwah Nabi diutus memberikan surat kepada raja-raja dibeberapa negara lain. Tidak hanya itu, beberapa sahabat Nabi adalah orang non-Arab.diantaranya adalah Salman al Farisi dan Bilal Bin Rabah.
Sahabat Bilal adalah seorang budak atau hamba sahaya dari negara Ethopia. Kulitnya hitam legam, kurus dan jangkung. Islam telah memberikan keabadian nama kepada Bilal yang sebelumnya tidak lebih hanya seorang penggembala unta dengan upah beberapa genggam kurma. Kalau tidak karena Islam, dia pun akan tetap menjadi seorang budak yang kebingungan dalam kompetisi kehidupan, hingga dilipat oleh kematian dan tenggelam hilang dalam lautan kelaparan. Akan tetapi, kemantapan imanya dan keagungan agama yang diyakininya menempatkan dirinya pada posisi yang tinggi dan terhormat dianatar manusia-manusia besar dalam sejarah umat Islam. Para pembesar dan saudagar Quraisy, atau orang-orang besar dalam sejarah yang mempunyai kekuasaan dan harta pun belum mampu menyamai kebesaran nama Bilal.
Bilal adalah seorang budak bagi suku Bani Jummah di Makkah.Ibunya adalah seorang hamba sahaya yang tidak memiliki hak pada hari itu dan tidak mempunyai harapan untuk masa depanya. Pertama kali bila mendengar berita tentang Muhammad Shallallah alaih wasallam adalah dari pembicaraan majikanya dengan para tamu.
Waktu itu orang-prang di Makkah juga ramai berbicara tentang Muhammad Shallallah alaih wasallam. Adalah Umayyah bin Khalaf, majikan sekaligus tokoh paling berpengaruh dalam kabilah Jummah seringkali membicarakan tentang Muhammad Shallah alaih wasallam dengan nada berapi-api penuh kebencian dan kemarahan.
Dari pembicaraan-pembicaraan itu, Bilal mendengar tentang sebuah agama baru di Makkah juga pengakuan tentang sosok Muhammad Shallallah alaih wasallam yang jujur dan baik perangainya. Mereka berkata satu sama lain “ kita tidak pernah melihat dan menyaksikan Muhammad berbohong.dia bukan orang gila, juga bukan tukang sihir. Namun demikian kita tetap harus menolak dan menghalanginya demi mencegah orang-orang yang akan mengikuti agamanya”.